Sabtu, 16 Januari 2010

Sekjen PBB Khawatirkan Korban Gempa Haiti

Video Gempa Haiti, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan waktu sudah hampir habis untuk menyelamatkan orang yang terperangkap dalam reruntuhan akibat gempa yang mengguncang ibukota Haiti.

Hari Jumat, Ban mengatakan operasi SAR tetap dilanjutkan, tapi kesempatan mulai menipis untuk menyelamatkan para korban.

Palang merah memperkirakan antara 45 ribu hingga 50 ribu orang tewas akibat gempa Selasa. Sebagian yang selamat berkeliling kota Port-au Prince Jumat, sambil bernyanyi untuk menunjukkan solidaritas.

Warga Haiti sangat membutuhkan pangan, air dan obat-obatan. Sekjen PBB Ban Ki-moon meminta bantuan 550 juta dolar dari komunitas internasional guna memenuhi kebutuhan itu.

Bantuan internasional mulai berdatangan ke Haiti, tapi tumpukan puing di jalanan dan terbatasnya kapasitas Bandara membuatnya sulit untuk mengantarkan pasokan bagi ke tiga juta orang yang terkena dampak gempa itu.

Kapal induk Amerika (USS Carl Vinson) dengan membawa 19 helikopter sudah tiba di lepas pantai Haiti hari Jumat untuk berperan sebagai bandara terapung.
President Barack Obama (undated photo)

Sementara itu, Presiden Barack Obama menjanjikan dukungan Amerika sepenuhnya bagi pemulihan segera Haiti dan upaya jangka panjang untuk membangun kembali negara itu dari gempa bumi dahsyat pekan ini.

Presiden Obama mengatakan Amerika akan melakukan segala yang mungkin dibutuhkan guna menyelamatkan jiwa dan membuat warga Haiti kembali mandiri. Ia membahas krisis itu dengan Presiden Haiti René Préval Jumat dalam apa yang digambarkan Presiden Obama sebagai percakapan telepon yang "emosional".

Rumah Preval musnah dan ia tidak bisa terhubung dengan pemerintahannya setelah gempa Selasa yang menyebabkan istana kepresidenan dan kantor-kantor kementerian pemerintah runtuh.

Amerika telah memberi Presiden Haiti itu peralatan komunikasi guna memulihkan pemerintahannya yang berantakan. Washington juga telah menjanjikan 100 juta dolar untuk upaya pemulihan, telah menggelar kapal-kapal dan ribuan tentara.

Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika PJ Crowley mengatakan Amerika dan negara lain kini hendak bekerja dengan pemerintahan Haiti yang sah, bukan untuk menggantikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar